Jepara Pos – Kementerian Agama (Kemenag) Republik Indonesia mengumumkan bahwa proses seleksi petugas haji untuk tahun 1446 Hijriah atau 2025 Masehi akan segera dimulai. Seleksi ini akan tetap menggunakan metode Computer Assisted Test (CAT), yang telah diterapkan dalam beberapa tahun terakhir.
Direktur Bina Haji Kemenag, Arsad Hidayat, menyatakan di Jakarta pada hari Jumat bahwa persiapan untuk rekrutmen petugas haji sudah dilakukan dengan matang. “Kementerian Agama saat ini sedang melakukan persiapan rekrutmen petugas haji yang tidak lama lagi akan dilakukan,” ujarnya. Melalui metode CAT, Kemenag bertujuan untuk menjamin bahwa proses seleksi petugas haji berlangsung secara adil dan transparan.
Penggunaan aplikasi CAT dianggap penting untuk memastikan bahwa calon petugas haji memiliki pengetahuan yang memadai dalam bidang teknologi informasi (IT). Arsad menekankan bahwa evaluasi dilakukan berdasarkan hasil pelaksanaan seleksi menggunakan metode CAT pada tahun 1445 Hijriah atau 2024 Masehi. Dalam evaluasi tersebut, Kemenag mencatat beberapa kendala yang terjadi, termasuk masalah dengan perangkat keras seperti smartphone yang tidak dapat mengakses aplikasi dan lemahnya jaringan internet.
“Evaluasi atas hal itu dilakukan agar kendala teknis yang pernah terjadi tidak terulang tahun ini,” kata Arsad. Ia juga menyatakan harapannya agar semua pihak yang terlibat, termasuk sistem informasi dan teknologi (Siskohat) serta vendor aplikasi, dapat berkolaborasi untuk meningkatkan aplikasi sehingga masalah-masalah teknis yang pernah dihadapi bisa diminimalisir.
Lebih lanjut, Arsad optimistis bahwa langkah-langkah perbaikan dan inovasi yang diterapkan akan menghasilkan proses seleksi petugas haji yang lebih baik di tahun 1446 Hijriah/2025 Masehi. Ia menambahkan, “Kami minta gangguan-gangguan teknis yang terjadi pada saat seleksi tahun sebelumnya agar tidak terulang kembali di tahun ini.”
Sebagai upaya untuk memastikan transparansi dan akuntabilitas dalam proses seleksi, Kemenag berencana untuk memperbanyak informasi mengenai pelaksanaan seleksi melalui berbagai media. Hal ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat tentang seleksi petugas haji dan memberikan informasi yang jelas kepada calon petugas tentang prosedur yang akan diikuti.
Dengan persiapan yang matang dan metode seleksi yang lebih terstruktur, Kementerian Agama berharap dapat menjaring petugas haji yang tidak hanya kompeten tetapi juga siap dalam melayani jamaah haji dengan baik. Seiring dengan pendekatan yang lebih profesional ini, diharapkan pengalaman haji bagi jamaah akan semakin baik dan memuaskan.