
https://www.merdeka.com/
Jepara Pos – Israel kembali melancarkan serangan ke wilayah Gaza dengan cara yang sangat kejam, menyasar warga sipil tanpa belas kasihan. Namun, yang membuat peristiwa ini semakin mengejutkan adalah metode yang digunakan, yaitu dengan memanfaatkan seorang anak kecil sebagai umpan. Dalam video yang beredar luas di platform X dan berbagai media sosial, terlihat kekejaman tentara Israel yang semakin mengundang kecaman dari berbagai kalangan.
Video tersebut menunjukkan bagaimana seorang anak Palestina yang sedang mengendarai sepeda tiba-tiba ditembak oleh pesawat tanpa awak Israel. Bocah malang itu terlihat dalam kondisi kritis, terluka parah hingga menjerit kesakitan meminta pertolongan. Momen tersebut direkam oleh seorang warga yang kebetulan berada di dalam rumah dan tidak bisa menahan kepanikan ketika melihat situasi mengerikan itu. “Oh ibu, dia terluka. Di mana misilnya? Dia satu-satunya yang terluka. Kelihatannya anak kecil. Ya Tuhan, tubuhnya terbelah. Mengapa mereka mengebom anak itu, kenapa?” ucap perekam video dalam keadaan cemas.
Sayangnya, apa yang tampak sebagai tragedi kemanusiaan ini ternyata merupakan bagian dari taktik jahat Israel untuk menghabisi lebih banyak warga Gaza. Bocah yang terluka itu sengaja dijadikan umpan, dan saat warga berbondong-bondong datang untuk memberikan pertolongan, Israel meluncurkan serangan udara kedua yang langsung menghantam kerumunan tersebut. Ini merupakan strategi keji untuk memastikan jumlah korban sipil yang maksimal.
Berdasarkan laporan, beberapa orang yang berusaha menyelamatkan bocah tersebut juga menjadi korban ledakan. Francesca Albanese, pelapor khusus PBB untuk Wilayah Pendudukan Palestina, menyatakan bahwa kejadian ini merupakan bagian dari tindakan sistematis yang dilakukan oleh tentara Israel. Ia menegaskan bahwa metode ini memberikan kesempatan kepada Israel untuk menargetkan lebih banyak warga Palestina dan meningkatkan jumlah korban.
Reaksi publik terhadap tindakan brutal ini sangatlah beragam. Banyak netizen yang merasa marah dan kecewa melihat bagaimana Israel beroperasi dengan cara yang tidak manusiawi. Di media sosial, komentar-komentar penuh emosi bermunculan. Salah satu pengguna menulis, “Ya Tuhan, bersamalah saudara-saudara kami di Palestina dan balas dendam pada musuh-musuh mereka dan semua orang yang mengecewakan mereka.”
Komentar lain dari pengguna lain mengekspresikan keprihatinan mendalam, “Hal ini harus dihentikan. Saya melihat klip mengerikan dan memilukan itu setiap hari dan itu membuat saya sangat kesal dan depresi. Ini kejam dan tidak manusiawi.” Pengguna lain menegaskan bahwa tindakan tersebut tidak dapat disebut sebagai pembelaan diri, melainkan sebagai kejahatan perang yang nyata. “Bagaimana masih ada yang menyebutnya pembelaan diri???” tulisnya.
Dengan semua kejadian ini, semakin banyak orang yang mulai menyadari dan mengecam tindakan Israel, termasuk dampak yang dialami oleh anak-anak yang seharusnya dilindungi. “Israel tidak menyadarinya, namun mereka meledakkan anak-anaknya sendiri dengan tindakan tersebut,” ungkap seorang pengguna.
Melihat semua yang terjadi, tidak bisa dipungkiri bahwa tindakan kekerasan yang dilakukan di Gaza terus memicu reaksi global yang luas. Rasa empati dan solidaritas terhadap warga Palestina semakin kuat, dengan banyak orang berdoa untuk keselamatan mereka. “Aku ingin mengutuk dengan sangat buruk, tapi tidak akan mengubah apa pun. Ya Allah, peluklah mereka di tempat terbaik di dekat-Mu,” ucap seorang pengguna di media sosial.
Kekejaman yang terjadi di Gaza bukan hanya menyisakan duka bagi keluarga korban, tetapi juga menggugah kesadaran dunia tentang perlunya menghentikan tindakan kejam ini dan mencari solusi damai yang lebih berkelanjutan.