7 Desember 2024
Tragedi Kebakaran di Depok: Petugas Pemadam Kebakaran Martin Panjaitan Meninggal Usai Bertugas

https://www.merdeka.com/

Jepara Pos – Seorang petugas Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (DPKP) Kota Depok, Martin Panjaitan, meninggal dunia setelah terlibat dalam pemadaman kebakaran di rumah potong ayam di Pasar Cisalak, Kecamatan Cimanggi, Depok. Kebakaran tersebut terjadi sekitar pukul 19.40 WIB, dan dengan cepat api membesar, menyebabkan kepanikan di kalangan warga sekitar.

Saat peristiwa kebakaran berlangsung, laporan segera disampaikan kepada pihak berwenang untuk penanganan lebih lanjut. Namun, setelah melakukan pemadaman, Martin mengalami kondisi kritis dan dilarikan ke Rumah Sakit Sentra Medika Depok. Sayangnya, nyawanya tidak dapat diselamatkan, dan penyebab kematiannya belum sepenuhnya terungkap. Berdasarkan informasi yang beredar, diduga Martin meninggal akibat terlalu banyak menghirup asap beracun. Selama proses pemadaman, korban diketahui tidak mengenakan masker, yang berpotensi memperparah kondisinya.

“Teman saya meninggal, semoga ada keadilan,” ucap Sandi Butar Butar, rekan kerja Martin, dengan air mata di pipinya pada Jumat (18/10).

Kebakaran yang menghanguskan seluruh bangunan rumah potong ayam tersebut berlangsung cepat. Meskipun asal api belum dapat dipastikan, api diketahui sudah dalam kondisi besar saat warga menyadarinya. Kento, seorang warga setempat, menjelaskan bahwa ia tidak mengetahui kebakaran itu sejak awal. “Tahu-tahu api sudah besar. Ini adalah lapak pemotongan ayam. Kayu-kayu digunakan untuk potong ayam,” katanya.

Awalnya, kebakaran ini tidak terlalu diperhatikan oleh warga, namun seiring dengan semakin membesarnya api, kepanikan pun melanda. “Warga sudah penuh, pada panik. Langsung panggil petugas pemadam,” tambahnya.

Tesy Haryati, Kasi Penyelamatan DPKP Kota Depok, menyampaikan bahwa bangunan yang terbakar adalah rumah potong hewan yang digunakan untuk pemotongan ayam, dengan luas sekitar 1.000 m². Bangunan tersebut dimiliki oleh Muntami, 62 tahun. Saat kejadian, pemilik tidak berada di lokasi, hanya ada pegawai bernama Fauzi yang melihat kobaran api besar dan segera melaporkannya.

“Api sudah dilokalisir agar tidak menyebar ke lapak lain,” kata Tesy.

Untuk memadamkan api, pihak DPKP menerjunkan sepuluh unit mobil pemadam kebakaran dan 40 personil. Mereka menerima panggilan sekitar pukul 19.50 WIB dan berhasil memadamkan api sekitar pukul 21.00 WIB. Setelah api padam, proses pendinginan masih berlangsung.

Dari hasil penyelidikan sementara, dugaan penyebab kebakaran adalah arus pendek listrik. “Dugaan korsleting listrik. Setelah kita ngobrol dengan pemilik, tidak ada orang di dalam, tidak ada aktivitas, dan tidak ada yang membuang puntung rokok, jadi memang steril,” jelas Tesy.

Kematian Martin Panjaitan sebagai petugas pemadam kebakaran ini menyoroti risiko tinggi yang dihadapi para petugas dalam menjalankan tugas mereka. Masyarakat diharapkan untuk lebih memperhatikan keselamatan dan menjaga lingkungan sekitar agar kejadian serupa tidak terulang di masa depan. Keberanian dan dedikasi petugas pemadam kebakaran seperti Martin patut dicontoh dan diingat sebagai pengorbanan dalam menjaga keselamatan publik.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *