Jepara Pos – Seorang pria berinisial FA ditangkap oleh polisi setelah menodongkan senjata api kepada petugas Penanganan Prasarana dan Sarana Umum (PPSU) di Jalan Mimosa Raya Blok P.11, Komplek Buncit Indah, Pejaten Barat, Pasar Minggu, Jakarta Selatan. Menariknya, saat menjalani pemeriksaan, pria ini dinyatakan positif narkoba, termasuk amfetamin. Informasi tersebut disampaikan oleh Lurah Pejaten Barat, Asep Ahmad Umar, saat ditemui di Kantor Wali Kota Jakarta Selatan.
Asep menegaskan bahwa pelaku adalah warga sipil dan senjata yang digunakan bukanlah senjata mainan. Saat ini, senjata tersebut telah disita oleh kepolisian untuk keperluan penyelidikan lebih lanjut. Menurut Asep, insiden tersebut terjadi saat dia berusaha tidur sekitar pukul 02.00 WIB dan terganggu oleh suara mesin yang digunakan oleh petugas untuk merapikan pohon tumbang akibat angin kencang.
Kejadian ini berawal pada Selasa (15/10) pagi, ketika pihak kepolisian menerima laporan dari Hadi, Ketua Paguyuban Komplek Buncit Indah, yang melaporkan adanya pohon tumbang yang menghalangi jalan. Asep pun menugaskan enam petugas PPSU untuk membersihkan dan merapikan pohon tersebut. Namun, saat petugas melakukan tugasnya, FA tiba-tiba muncul dari lantai dua rumahnya dan mulai berteriak dengan kata-kata kasar.
Kasus ini tercatat dalam laporan polisi nomor LP/B/272/X/2024/SPKT/Polsek Pasar Minggu/Polres Metro Jakarta Selatan/Polda Metro Jaya. Akibat perbuatannya, FA terancam dijerat dengan Pasal 1 ayat 1 UU Darurat No 12 Tahun 1951 atau Pasal 335 KUHP tentang perbuatan tidak menyenangkan, yang dapat mengakibatkan hukuman penjara maksimal satu tahun.
Saat ditangkap, FA sempat berteriak dengan kata-kata kotor, namun polisi berhasil menangkapnya dengan pendekatan persuasif. Menurut penjelasan polisi, FA menodongkan senjata api karena merasa terganggu dengan suara mesin yang digunakan oleh PPSU untuk merapikan pohon tersebut. Ini menunjukkan betapa kecilnya toleransi pelaku terhadap gangguan suara, yang berujung pada tindakan yang sangat berbahaya.
Kasus ini mencerminkan pentingnya penegakan hukum dan pengawasan terhadap penggunaan senjata api di masyarakat. Diharapkan tindakan tegas dapat diambil untuk mencegah kejadian serupa di masa mendatang. FA kini berada dalam proses penyelidikan lebih lanjut oleh pihak kepolisian untuk mengetahui lebih banyak tentang motif dan keadaan seputar insiden tersebut.
Selain itu, situasi ini juga menyoroti dampak dari penggunaan narkoba, yang mungkin berkontribusi pada tindakan agresif pelaku. Pihak berwenang diharapkan bisa memberikan rehabilitasi bagi pelaku jika terbukti positif menggunakan narkoba, untuk mencegah terulangnya kejadian serupa.
Dengan kejadian ini, diharapkan masyarakat dapat lebih memahami pentingnya menjaga ketertiban dan menggunakan cara yang benar untuk menyampaikan ketidakpuasan. Tindakan kekerasan, seperti yang dilakukan FA, tidak akan pernah menjadi solusi yang tepat dalam menyelesaikan masalah.