
https://www.merdeka.com/
Jepara Pos – Presiden RI Prabowo Subianto secara resmi melantik beberapa tokoh sebagai Utusan Khusus Presiden di Istana Negara, Jakarta, pada Selasa, 22 Oktober 2024. Pelantikan ini berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 76/M Tahun 2024 tentang Pengangkatan Utusan Khusus Presiden untuk periode 2024-2029. Salah satu tokoh yang dilantik adalah Gus Miftah atau Miftah Maulana Habiburrahman, yang ditugaskan untuk memegang peran strategis sebagai Utusan Khusus Presiden Bidang Kerukunan Beragama dan Pembinaan Sarana Keagamaan.
Gus Miftah akan fokus pada isu kerukunan dan moderasi beragama di Indonesia, sejalan dengan upaya pemerintah memperkuat toleransi dan memperbaiki fasilitas keagamaan. Sebelum resmi dilantik, Gus Miftah sempat terlihat mendatangi kediaman Prabowo di Jalan Kertanegara, Jakarta, pada 15 Oktober 2024. Saat itu, ia hadir bersama beberapa tokoh publik, termasuk Raffi Ahmad, yang membuat publik bertanya-tanya mengenai posisi yang akan diberikan kepada mereka.
Dukungan Terbuka dalam Pilpres 2024
Gus Miftah dikenal mendukung pasangan Prabowo-Gibran dalam Pemilihan Presiden 2024, meskipun ia tidak termasuk dalam struktur Tim Kampanye Nasional (TKN). Kehadirannya sebagai pendakwah dan pemimpin pesantren menjadikan dirinya figur penting dalam menjembatani dialog antarumat beragama.
Gus Miftah adalah pimpinan Pondok Pesantren Ora Aji yang berlokasi di Sleman, Yogyakarta. Pria kelahiran 5 Agustus 1981 ini pernah menempuh pendidikan di UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, meskipun tidak menyelesaikan studinya di sana. Pada 2023, ia berhasil meraih gelar Sarjana Pendidikan Agama Islam dari Universitas Islam Sultan Agung Semarang. Semasa kuliah, ia aktif dalam organisasi Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII), yang berafiliasi dengan Nahdlatul Ulama (NU).
Pendakwah dengan Gaya Unik
Nama Gus Miftah mulai dikenal luas berkat dakwahnya yang menyasar kaum marjinal, termasuk memberikan ceramah di tempat-tempat yang tak lazim seperti klub malam dan salon. Salah satu momen kontroversial yang membuat namanya viral adalah ketika video pengajiannya di sebuah klub malam di Bali tersebar di media sosial. Selain itu, ia juga rutin memberikan ceramah di kawasan Sarkem, sebuah area lokalisasi di Yogyakarta, sebagai bagian dari pendekatannya yang inklusif dalam berdakwah.
Keturunan Tokoh Besar
Gus Miftah bukan berasal dari keluarga biasa. Ia adalah keturunan kesembilan dari Kiai Ageng Muhammad Besar, pendiri Pesantren Tegalsari di Ponorogo, salah satu pesantren tertua di Indonesia. Ayahnya, M. Murodhi bin M. Boniran, juga memiliki garis keturunan langsung dari Kiai Ageng. Pesantren Tegalsari, yang didirikan sekitar tahun 1742, awalnya merupakan desa perdikan yang dianugerahkan oleh Pakubuwono II. Seiring waktu, kompleks tersebut berkembang menjadi pesantren terkenal yang hingga kini masih memiliki pengaruh besar dalam perkembangan Islam di Nusantara.
Harapan di Balik Penugasan Gus Miftah
Dengan dilantiknya Gus Miftah sebagai Utusan Khusus Presiden Bidang Kerukunan Beragama, diharapkan ia mampu memperkuat dialog lintas agama dan menciptakan suasana damai di tengah keberagaman masyarakat Indonesia. Peran ini juga menjadi langkah strategis pemerintah dalam mempromosikan toleransi dan moderasi beragama sebagai bagian dari pembangunan nasional. Kehadiran Gus Miftah dalam jajaran pejabat pemerintahan mencerminkan komitmen pemerintah untuk menggandeng tokoh agama dalam menyelesaikan berbagai persoalan sosial dan keagamaan di Indonesia.