22 Januari 2025
Pemkab Aceh berikan bantuan Rohingya

Jepara Pos – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Aceh Selatan telah memberikan bantuan kemanusiaan berupa makanan dan minuman kepada imigran etnis Rohingya yang terdampar di perairan Kecamatan Labuhan Haji. Keberadaan imigran ini menjadi perhatian serius mengingat mereka terombang-ambing di tengah laut, yang menimbulkan kekhawatiran mengenai kondisi kesehatan dan keselamatan mereka.

Kepala Bidang Perlindungan Jaminan Sosial Dinas Sosial Kabupaten Aceh Selatan, Maza Sahfri, mengungkapkan bahwa bantuan yang disalurkan meliputi berbagai kebutuhan dasar, seperti mi instan, air mineral, biskuit, serta perlengkapan untuk bayi dan anak-anak. Ia menekankan pentingnya penyaluran bantuan ini mengingat situasi darurat yang dihadapi oleh imigran Rohingya di laut.

“Bantuan kemanusiaan ini diantarkan beberapa kali karena keterbatasan personel. Sebagian personel Dinas Sosial juga terlibat dalam penyaluran bantuan kepada masyarakat yang terdampak banjir di Kecamatan Trumon,” ujar Maza. Ia menambahkan bahwa semua tindakan ini sesuai dengan arahan pimpinan daerah, yang menegaskan pentingnya memberikan bantuan baik untuk korban bencana alam maupun imigran Rohingya.

Sebelumnya, Panglima Laot bersama pemangku kepentingan terkait juga telah memberikan bantuan makanan dan minuman kepada etnis Rohingya yang terjebak di tengah laut. Panglima Laot Aceh Selatan, Muhammad Jabal, menyatakan bahwa bantuan logistik tersebut merupakan bentuk dukungan kemanusiaan untuk membantu imigran yang sedang dalam kesulitan.

“Kami telah menyalurkan logistik kepada etnis Rohingya yang berada di tengah laut Aceh Selatan. Penyaluran bantuan ini merupakan langkah untuk menunjukkan kepedulian terhadap sesama manusia dalam situasi sulit,” kata Jabal. Ia juga mengungkapkan bahwa imigran Rohingya tersebut diperkirakan berjumlah sekitar 150 orang, terdiri dari anak-anak, wanita, dan pria dewasa. Mereka saat ini masih berada di dalam kapal motor yang berjarak sekitar empat mil dari garis pantai Kabupaten Aceh Selatan.

Namun, meskipun bantuan sudah disalurkan, tantangan masih ada. Jabal menambahkan bahwa setelah melakukan koordinasi dengan berbagai pihak, hingga saat ini masyarakat di sekitar menolak pendaratan imigran Rohingya tersebut. Keputusan ini mungkin diambil mengingat situasi sosial dan ekonomi yang ada di daerah tersebut, yang bisa menjadi faktor sensitif dalam penanganan isu imigrasi.

Oleh karena itu, Pemerintah Kabupaten Aceh Selatan terus berupaya melakukan komunikasi dan negosiasi dengan semua pihak terkait untuk menemukan solusi terbaik bagi imigran Rohingya yang terdampar dan juga bagi masyarakat setempat. Keberlanjutan penanganan situasi ini sangat penting untuk memastikan bahwa bantuan kemanusiaan dapat terus mengalir, dan semua pihak dapat saling berkoordinasi dalam menghadapi isu yang kompleks ini.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *