Jepara Pos – Pemerintah Afrika baru-baru ini melaporkan adanya 50 kematian baru akibat penyakit cacar monyet, atau yang dikenal sebagai monkeypox (mpox), dalam sepekan terakhir. Dengan tambahan ini, jumlah total korban jiwa akibat wabah ini telah mencapai 1.100 sejak awal tahun, menurut data terbaru yang dirilis oleh Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Afrika (CDC Afrika) pada Kamis, 17 Oktober.
Dalam pengarahan persnya, Direktur Jenderal CDC Afrika, Jean Kaseya, mengungkapkan bahwa tahun ini tercatat sebanyak 42.438 kasus mpox di 18 negara di seluruh benua Afrika. Dari jumlah tersebut, 3.051 kasus baru dilaporkan dalam sepekan terakhir, dengan wabah terbaru yang teridentifikasi di Zimbabwe dan Zambia.
Wilayah Afrika Tengah menjadi penyumbang terbesar dalam jumlah kasus, dengan persentase mencapai 86,4 persen dari semua kasus yang dilaporkan. Hal ini menunjukkan bahwa area tersebut mengalami dampak yang sangat signifikan dari wabah ini. Kaseya juga menyoroti bahwa terjadi peningkatan yang mencolok, yaitu sebesar 380 persen dalam jumlah kasus mpox dibandingkan dengan tahun lalu.
Mpox merupakan penyakit virus yang sebelumnya dikenal dengan nama cacar monyet sebelum Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengubah namanya pada tahun 2022. Perubahan nama ini dilakukan sebagai respons terhadap keluhan bahwa istilah tersebut berkonotasi rasis dan dapat menyebabkan stigma terhadap populasi tertentu.
Penyakit ini termasuk dalam kategori zoonosis, yang berarti dapat ditularkan dari hewan ke manusia. Penularan dapat terjadi melalui kontak fisik yang erat dengan individu yang terinfeksi, hewan liar kecil, atau melalui kontak dengan bahan yang terkontaminasi oleh virus.
Gejala umum yang ditunjukkan oleh pasien yang terinfeksi mpox mirip dengan gejala penyakit flu, antara lain demam, sakit kepala, nyeri otot, nyeri punggung, serta kelelahan. Selain itu, salah satu tanda khas dari mpox adalah munculnya ruam atau lesi yang dapat menyebar di seluruh tubuh, serta pembengkakan kelenjar getah bening.
Penting bagi masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan dan pengetahuan mengenai penyakit ini, terutama di daerah yang telah melaporkan kasus. Pihak berwenang juga diimbau untuk melakukan tindakan pencegahan dan penanganan yang efektif untuk mengendalikan penyebaran virus ini. Edukasi kepada masyarakat mengenai cara penularan dan gejala mpox sangat penting agar dapat mengurangi risiko infeksi dan melindungi kesehatan masyarakat.