7 April 2025
Hizbullah Serang Rumah Perdana Menteri Israel: Drone Hantam Properti Netanyahu

https://www.merdeka.com/

Jepara Pos – Pada hari Sabtu, 19 Oktober 2024, sebuah drone yang diluncurkan oleh kelompok perlawanan Hizbullah dari Lebanon berhasil menghantam rumah pribadi Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu. Serangan ini dikonfirmasi oleh Badan Intelijen Dalam Negeri Israel (Shin Bet), yang menyatakan bahwa drone tersebut berhasil mengenai rumah Netanyahu yang terletak di pinggir pantai Caesarea, menyebabkan kerusakan yang cukup parah.

Menurut informasi yang diperoleh dari The Jerusalem Post pada Rabu, 23 Oktober 2024, serangan drone ini juga disertai oleh kehadiran sebuah helikopter tempur yang mengikuti jalur drone. Selain itu, insiden tersebut memicu alarm di beberapa lokasi, termasuk Glilot dan Tel Aviv utara, yang menunjukkan tingkat ancaman yang dihadapi oleh wilayah tersebut.

Penilaian Kerusakan

Setelah serangan tersebut, Direktur Jenderal Kantor Perdana Menteri Israel, Yossi Shelly, mengunjungi rumah Netanyahu pada hari Minggu untuk menilai kerusakan yang diakibatkan oleh serangan drone. Dalam kunjungannya, Shelly didampingi oleh pejabat pajak untuk melakukan evaluasi lebih lanjut mengenai dampak serangan tersebut terhadap properti dan keamanan.

Sebelumnya, informasi mengenai kerusakan rumah Netanyahu sempat disensor oleh pihak militer Israel. Namun, setelah penyelidikan lebih lanjut, intelijen mengeluarkan pernyataan resmi mengenai serangan tersebut, yang menunjukkan pentingnya transparansi dalam situasi yang penuh ketegangan ini.

Pernyataan Hizbullah

Hizbullah mengklaim bertanggung jawab atas serangan ini. Pejabat dari Kantor Hubungan Media Hizbullah, Mohammad Afif, mengeluarkan pernyataan tegas bahwa mereka akan terus berupaya menargetkan Israel. Dalam konferensi pers yang diadakan pada Selasa, 22 Oktober 2024, Afif menyampaikan, “Mata pejuang Perlawanan (Hizbullah) memantau dan telinga mereka mendengar. Jika kami tidak bisa menyentuh kalian saat ini, kami memiliki siang, malam, dan medan perang di antara kita.”

Afif juga menegaskan filosofi mereka, menyatakan bahwa “Besi dibayar besi, darah dibayar darah, dan api dibayar api.” Pernyataan ini menunjukkan komitmen Hizbullah untuk membalas serangan dan agresi yang mereka anggap dilakukan oleh Israel.

Intensifikasi Operasi

Lebih lanjut, Afif mengungkapkan bahwa operasi Hizbullah dalam melawan Israel semakin intensif. Ia mencatat bahwa dalam sehari, kelompoknya mampu melaksanakan rata-rata 25 operasi. Afif menambahkan bahwa pengeboman di wilayah Israel utara dan tengah akan berlanjut dengan intensitas yang semakin meningkat, baik dari segi kualitas maupun kuantitas.

Dengan pernyataan-pernyataan ini, Hizbullah mengindikasikan bahwa mereka tidak akan mundur dalam menghadapi Israel, dan serangan drone ini adalah bagian dari strategi mereka untuk meningkatkan tekanan terhadap pemerintah Israel, khususnya dalam konteks konflik yang berkepanjangan antara kedua pihak.

Dampak dan Tanggapan

Serangan drone ini tidak hanya mengguncang rumah pribadi Netanyahu, tetapi juga memicu kekhawatiran lebih lanjut tentang keamanan di wilayah tersebut. Dengan meningkatnya ketegangan antara Israel dan Hizbullah, situasi ini menambah kompleksitas yang dihadapi oleh pemimpin Israel dan militer dalam menghadapi ancaman yang terus berkembang.

Sebagai respons, Israel mungkin akan memperkuat langkah-langkah keamanan dan militer mereka, serta melakukan evaluasi terhadap strategi pertahanan yang ada untuk melindungi warganya dan mencegah insiden serupa di masa depan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *